BAB II
DATA STATISTIKA
Tujuan
Pembelajaran :
1. Peserta
didik diharapkan mampu menjelaskan mengenai data.
2. Peserta
didik mampu menyebutkan dan menjelaskan pembagian data berdasarkan caranya
dengan benar.
3. Peserta
didik juga diharapkan dapat menjelaskan teknik pengambilan sampel
A. PENGERTIAN
DATA
Data/data statistik Data/data statistik:
keterangan keterangan atau atau ilustrasi ilustrasi mengenai mengenai suatu
suatu hal, hal, dapat dapat berbentuk kategori berbentuk kategori (rusak,
(rusak, baik, baik, gagal, gagal, puas) puas) atau atau berbentuk berbentuk
bilangan bilangan (kuantitatif), (kuantitatif), harganya berubah harganya
berubahBBubah ubah atau atau bersifat bersifat “variabel” “variabel”..
B. MACAM-MACAM
DATA
a.
Jenis
Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data
primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton
bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
b.
Macam-Macam
Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data
internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,
dsb.
2. Data Eksternal
Data
eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
c. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
c. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya
adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips
2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam
kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
d.Pembagian Jenis Data Berdasarkan
Sifat Data
1. Data Diskrit
Data
diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat
badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
2. Data Kontinyu
Data
kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada
pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar,
kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan
baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
e.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data
cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei
2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data
berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai
tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah
pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik
pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:
1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain)
2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data).
1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain)
2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data).
3. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi
lagi menjadi: Observasi,
Wawancara, Dokumentasi dan
Triangulasi/Gabungan
a. Pengumpulan Data dengan Observasi
Macam-macam
observasi: (Sanafiah Faisal: 1990), Observasi Partisipatif, yang terbagi
menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif,
dan Observasi yang Lengkap.
Observasi Terus
Terang dan Tersamar,
Observasi tak
Terstruktur.
1. Observasi Partisipatif
Peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas yang diteliti (Susan
Stainback:1998)
Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
Ø
Partisipasi
Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatanØ
tersebut.
tersebut.
Ø
Partisipasi
Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapaØ
beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
Ø
Partisipasi
Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber,Ø
tapi belum sepenuhnya lengkap
tapi belum sepenuhnya lengkap
Ø
Partisipasi
Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatanØ
narasumber
narasumber
2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti
berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukanØ
penelitian. Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
penelitian. Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
3. Observasi tak Berstruktur
·
Dilakukan
dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.
·
Apabila
masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan
pedoman observasi.
Instrumen
pengambilan data yaitu.
1. Sumber Dokumentasi
2. Observasi
3. Angket
4. Wawancara
5. Tes
1.
Sumber dokumentasi
Sumber
dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data secara dokumentasi. Harus
diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut
untuk keperluan suatu topik penelitian, apakah topik yang akan diselidiki
sekarang mempunyai kemiripan. Bila ya, kajian mana yang perlu ada perbaikan atau
perlu mendapatkan penekanan.
Keuntungan mengunakan data dokumentasi
a. Data dokumentasi dapat memberikan informasi
akurat, dimana ditempat lain sulit atau tidak mungkin mendapatkannya.
b. Sebagai suatu data informasi mudah
didapatkan. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan penggunaan laboratorium.
Kelemahan menggunakan data dokumentasi
a. Jika peneliti tidak hati-hati, kekeliruan
dalam mengutip data akan menimbulkan kepalsuan dalam informasi dan
ketidakcocokan pada tujuan yang diteliti.
b. Kemungkinan pengutipan data tidak akurat
disebabkan tinjauan populasi berbeda.
c. Ada kemungkinan data sudah usang akibat
perubahan di masyarakat terlalu cepat.
d. Data bersifat pasif tidak bisa mengembangkan
dengan situasi yang ada.
2. Observasi
Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan .
Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan .
Keuntungan Observasi
a. Pada kasus dimana perolehan data dengan
metode lain kurang memuaskan dapat dipertegas dengan observasi lapangan
sehingga menjadi lebih akurat.
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan (mengganti atau mengulangi).
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan (mengganti atau mengulangi).
Kelemahan Observasi
a. Akan sangat mudah terjadi bias dalam
pelaporan hasil observasi, karena data yang diperoleh bersifat Subyektif.
b. Apabila tujuan yang diteliti ingin
mengungkap kejadian masa lalu maka dengan metode observasi tidak bisa
digunakan.
3. Angket
Angket adalah bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sedemikian urut, untuk dapat dijawab oleh responden. Pertanyaan biasanya dilengkapi dengan petujuk yang jelas. Ada kemungkinan muncul pertanyaan yang membingungkan, ada kemungkinan mendapat jawaban yang menyimpang atau bahkan tidak terjawab. Pengembalin hasil angket yang telah dijawab juga merupakan suatu masalah tersendiri seyogyanya perlu ada motivasi-motivasi khusus yang mendorong responden mengembalikan angket.
Angket adalah bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sedemikian urut, untuk dapat dijawab oleh responden. Pertanyaan biasanya dilengkapi dengan petujuk yang jelas. Ada kemungkinan muncul pertanyaan yang membingungkan, ada kemungkinan mendapat jawaban yang menyimpang atau bahkan tidak terjawab. Pengembalin hasil angket yang telah dijawab juga merupakan suatu masalah tersendiri seyogyanya perlu ada motivasi-motivasi khusus yang mendorong responden mengembalikan angket.
Keuntungan angket.
a. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh,
metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
b. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan
adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah
banyak.
c. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah
pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan
yang sukar dijawab.
d. Dengan angket responden dapat lebih leluasa
menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
Kelemahan angket.
a. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang
sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
b. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya
hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
c. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh
oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah
diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan
dilain nomor.
d. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud
dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
e. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah
dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena
keragu-raguan responden menjawab.
Harapan karakteristik pertanyaan pada angket
1. Tujuan yang akan diteliti harus jelas
disusun dalam pertanyaan.
2. Konfidensial : Data yang diberikan responden
merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya.
3. Anonim : Nama dari responden seyogyanya
bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian.
4. Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
5. Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan
secara spesifik dan jelas.
6. Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat
mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda
dan naik kuda?
Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama.
7. Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat
meminta fakta bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam
peperangan itu?(fakta)
Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu.
(opini)
8. Ketidakjelasan atau kesamaran : Pertanyaan
seyogyanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samar-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola,
anda suka bila ada taruhannya?
9. Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk
responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah
dosis obat yang diminum membahayakan, bukan?
10. Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar
responden untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?
12. Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang,
seyogyanya singkat dan jelas.
13. Petanyaan hendaknya besifat logis.
13. Petanyaan hendaknya besifat logis.
Tanpa bertanya “apakah anda mempunyai TV?”
Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka?”
4. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden. Hubungan bisa ditempuh secara langsung atau melalui pembicaraan telepon atau melalui internet.
Wawancara adalah suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden. Hubungan bisa ditempuh secara langsung atau melalui pembicaraan telepon atau melalui internet.
Keuntungan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh
data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah
menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan
memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
5. Tes
Metode pengumpulan data dengan tes adalah responden diberikan soal-soal yang harus dikerjakan. Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-masing responden.
Keuntungan dengan tes
Metode pengumpulan data dengan tes adalah responden diberikan soal-soal yang harus dikerjakan. Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-masing responden.
Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui
kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan
mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak
bersama.
Kelemahan dengan tes
a. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada
pengukuran tingkat kemampuan.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
C. Populasi dan Sampling
Menurut
Sugiyono (1997), Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan.
Pengambilan data seperti sensus yaitu seluruh responden populasi akan muncul berbagai masalah yaitu soal biaya, tenaga, waktu. Sehingga cenderung orang melakukan pengambilan contoh beberapa anggota populasi yang mewakili secara representatif terhadap populasi, dalam hal ini disebut sampling.
Pengambilan data seperti sensus yaitu seluruh responden populasi akan muncul berbagai masalah yaitu soal biaya, tenaga, waktu. Sehingga cenderung orang melakukan pengambilan contoh beberapa anggota populasi yang mewakili secara representatif terhadap populasi, dalam hal ini disebut sampling.
Pertimbangan melakukan sampling pada penelitian
:
1. Melakukan identifikasi unsur awal, penentuan
sumber informasi.
2. Setiap elemen sampel dipilih untuk
melengkapi,memperluas menguji informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Perbaikan yang kontinu selama proses
penelitian.
4. Penentuan pembatasan sampel bila data sudah
cukup.
5. Pertimbangan efisiensi tenaga, biaya, dan
waktu.
Teknik-teknik pengambilan sampel akan
dibahas pada sajian berikut. Teknik sampling dibedakan.
1.
Teknik Probabilitas Sampling
a.
Sample random sampling
b.
Proporsional stratisfied random sampling
c.
Disproporsional stratisfied random sampling
d.
Area (cluster) sampling
2.
Teknik Non probabilitas
a.
Sampling sistematis
b.
Sampling kuoto
c.
Sampling aksidental
d.
Purposive sampling
e.
Sampling jenuh
f.
Snowball sampling
g.
Sampling sequenal
Teknik
Probabilitas Sampling
1.
Sample
Random Sampling
Disini pengambilan Sampel dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan status yang ada dalam populasi. Masing-masing anggota
mempunyai peluang sama untuk terambil. Cara demikian dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen. Prosedur penarikannya bisa dilakuakn melalui :
a.
cara mengundi atau lotere
b.
cara menggunakan tabel angka acak
Untuk menentukan ukuran sampel n,
merupakan salah satu hal penting dalam studi sampling. Semakin besar ukuran
sampel adalah semakin baik karena akan menambah informasi. Resikonya semakin
besar sampel ongkos yang diperlukan semakin besar.
Ada banyak cara dalam menentukan ukuran
sampel. Hal ini paling sederhana dan praktis yaitu dengan tabel dan nomogram.
Tabel yang diberikan disini dari table.
2.
Proportionale
Homogen Random Sampling
Apabila populasi bersifat homogen dan
berada pada kondisi kelas-kelas, maka untuk pertimbangan pengacakan supaya
tidak mengubah komposisi kelas yang sudah homogen tersebut dipertimbangkan
cukup mengacak kelasnya. Sebagai contoh pada suatu penelitian pembelajaran di
kelas VII suatu SMP yang memiliki 10 kelas. Diasumsikan ke sepuluh kelas
tersebut sudah homogen. Apabila akan memilih dua kelompok saja dijadikan
sampel, maka disini cukup mengacak 10 undian untuk diambil 2 undian.
3.
Proportionale
Stratified Random Sampling
Apabila pengambilan sampel, dari populasi
yang mempunyai varian cukup besar, diatasi dengan memperbesar ukuran sampel, n.
Dengan memperbesar ukuran sampel n, akan berakibat meningkatkan biaya. Untuk
mengatasi masalah tersebut digunakan teknik sampling strata.
Kriteria yang terbaik untuk dipergunakan
sebagai dasar stratifikasi adalah variabel yang akan diteliti. Jika hal ini
dalam praktek tidak dapat dilakukan, maka stratifikasi dapat dilakukan
menggunakan perubah lain yang dianggap peneliti memiliki korelasi yang erat
dengan variabel yang akan diteliti tadi. Dari strata yang terbentuk, maka
penarikan sampel dilakukan secara acak pada tiap strata.
4.
Proportionale
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan hampir sama dengan
teknik nomor b. Disini digunakan apabila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional. Misalkan Pegawai dari PT tertentu mempunyai 3 orang lulusan S3, 4
orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SLTA dan 700 orang
SLTP. Dengan pertimbangan tertentu maka untuk melakukan sampling mereka yang
lulus S2 dan S3 diambil semua. Yang lainnya diperlakukan seperti pada proporsionale
Stratified sampling.
5.
Cluster
Sampling(Area Sampling)
Teknik ini digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnnya
peneliti akan menduga rata-rata pendapatan seseorang pakai sampling sederhana
maupun sampling strata butuh daftar penghasilan perorang. Hal ini tambah biaya.
Wilayah tersebut dibagi per unit-unit yang kecil sesuai kelasnya. Dari
kelas-kelas tersebut diambil sample dengan teknik random sampling.
sumber :
http://suchaini.wordpress.com/2008/12/17/teknik-pengumpulan-data-dan-teknik-sampling/
Selain
itu, menurut buku Statistik Pendidikan (Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan
data.
a. Cara Random
Cara
pengambilan sampel dengan teknik random disebut random sampling. Teknik random
sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara obyektif karena
setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
Random
yang dipergunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan
randomisasi dari table bilangan random. Cara undian dilakukan dengan memperikan
nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per
satu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara
ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling
yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambil satu per satu dengan
menggunakan pola tertentu, misalnya diambil yang bernomor ganjil atau bernomor
genap atau dengan menggunakan kelipatan lima, sepuluh, lima belas, dan
sebagainya.
b. Cara Strata
Penarikan
sampel secara strata ini terutama ditujukan untuk populasi yang berkelompok
(memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak
dan setiap kelompok yang ada pada populasi dapat terwakili. Pada sampling ini,
banyaknya sampel pada setiap strata adalah sama.
c. Cara Quota
Pengambilan
sampel dengan cara quota (quota sampling) didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil
sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan seumlah anggota
sampel secara quantum atau jatah, teknik sampling semacam ini disebut dengan
quota sampling.
Langkah-langkah
pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan,
kemudian menetapkan jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah
yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
d. Cara Sistematik
Cara
sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan secara sistematik,
yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari nomor anggota populasi yang dipilih
secara random, berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Misalkan
kita menghendaki sebuah sampel berukuran 60 dari sebuah populasi yang berukuran
600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600,
bagila individu itu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiapkelompoknys
terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001
sampai 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai 020, dan
seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu dengan nomor 591
sampai 600.
Tipe pengukuran
Ada
empat tipe skala pengukuran yang
digunakan di dalam statistika, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda
dalam pengolahan statistiknya.
§ Skala nominal hanya
bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris, misalnya jenis
kelamin, agama, dan warna kulit.
§ Skala ordinal selain
membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya pendidikan dan tingkat
kepuasan pengguna.
§ Skala
interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak
sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan
suhu dalam Celcius.
§ Skala rasio berupa
angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat digeser
sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.
SOAL PILIHAN GANDA
1. Di bawah ini yang bukan termasuk
instrument pengumpulan data melaui tes, adalah . . .
a. Tes kepribadian
b. Tes bakat
c. Tes otak
d. Tes prestasi
e. Tes intelegensi
2. Interumen pengumpulan data yang
dugunakan dalam teknik komunikasi tak langsung disebut . . .
a. Daftar cek
b. Angket
c. Catatan anekdot
d. Wawancara
e. Tes
3. Dalam instrument pengumpulan data
melalui skala sikap, skala sikap tersebut diantaranya,kecuali . . .
a. Skala sikap
b. Skala diferensial semantic
c. Skala thurstone
d. Skala guldway
e. Skala guttman
4. Sumber data yang tidak dapat
ditentuntukan batasnya sehingga relative tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah merupakan pengertian dari . . .
a. Populasi tebatas
b. Populasi berhingga
c. Populasi terputus
d. Populasi tak terputus
e. Populasi tak terbatas.
5. 1. Wawancara terpimpin
2 wawancara bebas
3 wawancara terbuka
4 wawancara tertutup
5 wawancara bebas terpimpin
Dari kelima data di atas, berdasarkan
sifat pertanyaan wawancara dibedakan menjadi . . .
a. 1, 3, 5
b. 2, 3, 5
c. 1, 2, 5
d. 3 dan 4
e. Semua benar
6. menurut buku Statistik Pendidikan
(Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan data, yaitu kecuali . . .
a. cara sampel
b. Cara quota
c. Cara strata
d. Cara sistematik
e. Cara random
7.
a. Jangkauan
responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
d. menghabiskan tenaga dan uang yang lebuh
banyak
di atas yang termasuk kelemahan wawancara
adalah . .
a.
a dan
b
b.
a dan
c
c.
b dan
c
d.
a, b.
c
e.
Semua
benar
8.
Suatu
metode yang langsung berhubungan dengan responden disebut . . .
a.
wawancara
b.
tes
c.
angket
d.
psikotest
e.
seminar
9.
Sumber
data yang memiliki sifat atau keadaan yang bervaria sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya secara kualitatif maupun kuantitatif disebut populasi . . .
a.
Sekelompok
b.
Beda
jenis
c.
Heterogen
d.
Homogen
e.
Sederajat
10. Data kualitatif dan data
kuantitatif merupakan macam-macam data berdasarkan . . .
a.
Cara
memperoleh
b.
Sumbernya
c.
Cara
penyusunannya
d.
Persyaratannya
e.
Sifatnya
SOAL
ESSAY
1.
Sebutkan
dan jelaskan cara pengumpulan data berdasarkan buku Subana (2000) !
2.
Sebutkan
beberapa tekhnik sampling !
3.
Apa
saja kelebihan dan kelemahan dari instrument pengumpulan data tes !
4.
Jelaskan
kelebihan dan kelemahan dari instrument pengumpulan data wawancara!
5. Sebutkan pertimbangan dalam
melakukan penelitian dengan cara sampling!
KUNCI JAWABAN
SOAL PILIHAN GANDA
1.
C. tes otak
2.
B. angket
3.
D. skala guldway
4.
E. populasi tak terbatas
5. c. 1, 2, 5
6. a. cara sampel
7.
e.
semua benar
8.
a.
wawancara
9.
c.
heterogen
10. e.
sifatnya
SOAL ESSAY
1. Menurut buku Statistik Pendidikan
(Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan data.
e. Cara Random
Cara
pengambilan sampel dengan teknik random disebut random sampling. Teknik random
sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara obyektif karena
setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel.
Random
yang dipergunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan
randomisasi dari table bilangan random. Cara undian dilakukan dengan memperikan
nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per
satu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara
ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling
yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambil satu per satu dengan
menggunakan pola tertentu, misalnya diambil yang bernomor ganjil atau bernomor
genap atau dengan menggunakan kelipatan lima, sepuluh, lima belas, dan
sebagainya.
f. Cara Strata
Penarikan
sampel secara strata ini terutama ditujukan untuk populasi yang berkelompok
(memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak
dan setiap kelompok yang ada pada populasi dapat terwakili. Pada sampling ini,
banyaknya sampel pada setiap strata adalah sama.
g. Cara Quota
Pengambilan
sampel dengan cara quota (quota sampling) didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil
sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan seumlah anggota
sampel secara quantum atau jatah, teknik sampling semacam ini disebut dengan
quota sampling.
Langkah-langkah
pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan,
kemudian menetapkan jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah
yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
h. Cara Sistematik
Cara
sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan secara sistematik,
yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari nomor anggota populasi yang dipilih
secara random, berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Misalkan
kita menghendaki sebuah sampel berukuran 60 dari sebuah populasi yang berukuran
600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600,
bagila individu itu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiapkelompoknys
terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001
sampai 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai 020, dan
seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu dengan nomor 591
sampai 600.
2.
Teknik
Probabilitas Sampling
a.
Sample random sampling
b.
Proporsional stratisfied random sampling
c. Disproporsional
stratisfied random sampling
d. Area
(cluster) sampling
Teknik
Non probabilitas
a.
Sampling sistematis
b.
Sampling kuoto
c.
Sampling aksidental
d.
Purposive sampling
e.
Sampling jenuh
f.
Snowball sampling
g.
Sampling sequenal
3.
Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui
kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan
mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak
bersama.
Kelemahan dengan tes
a. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada
pengukuran tingkat kemampuan.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
4.
Keuntungan
dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh
data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah
menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan
memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
5. Pertimbangan melakukan sampling pada
penelitian :
1. Melakukan identifikasi unsur awal, penentuan
sumber informasi.
2. Setiap elemen sampel dipilih untuk
melengkapi,memperluas menguji informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Perbaikan yang kontinu selama proses
penelitian.
4. Penentuan pembatasan sampel bila data sudah
cukup.
5. Pertimbangan efisiensi tenaga, biaya, dan
waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
Pintar Gria. 2012.
Statistik Pendidikan
.http://dirumahpintar.blogspot.com/2012/05/statistik-pendidikan.html. (diakses
pada : 19 September 2012).
Unknown. Statistika
Pendidikan . statistikpendidikanii.blogspot.com (diakses pada : 19 September 2012)
Subana dan Moersetyo Rahadi. 2000.
Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Sudjana. 2005 . Metoda Statistika . Bandung :
Tarsito.
Sudijono, Anas.2008.Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta
: Rajawali Pers.
Sugiono.2005.Statistika untuk
Penelitian.Bandung :Alfabeta