Senin, 03 Desember 2012

DATA STATISTIKA


BAB II
DATA STATISTIKA
Tujuan Pembelajaran :
1.      Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan mengenai data.
2.      Peserta didik mampu menyebutkan dan menjelaskan pembagian data berdasarkan caranya dengan benar.
3.      Peserta didik juga diharapkan dapat menjelaskan teknik pengambilan sampel
A.     PENGERTIAN DATA
        Data/data statistik Data/data statistik: keterangan keterangan atau atau ilustrasi ilustrasi mengenai mengenai suatu suatu hal, hal, dapat dapat berbentuk kategori berbentuk kategori (rusak, (rusak, baik, baik, gagal, gagal, puas) puas) atau atau berbentuk berbentuk bilangan bilangan (kuantitatif), (kuantitatif), harganya berubah harganya berubahBBubah ubah atau atau bersifat bersifat “variabel” “variabel”..
B.      MACAM-MACAM DATA
a.      Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1.      Data Primer
        Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2.      Data Sekunder
        Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
b.      Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1.      Data Internal
        Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2.      Data Eksternal
        Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
        c. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
1.      Data Kuantitatif
        Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2.      Data Kualitatif
        Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
d.Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1.      Data Diskrit
        Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
        Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
        e. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
        Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2.      Data Time Series / Berkala
        Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
C.     TEKNIK PENGUMPULAN DATA
      Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:
1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain)
2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data).
3.      Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi,
Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan
a.      Pengumpulan Data dengan Observasi
      Macam-macam observasi: (Sanafiah Faisal: 1990), Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif, dan Observasi yang Lengkap. Observasi Terus Terang dan Tersamar, Observasi tak Terstruktur.
1.      Observasi Partisipatif
      Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback:1998)
Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
Ø  Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatanØ
tersebut.
Ø  Partisipasi Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapaØ
beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
Ø  Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber,Ø
tapi belum sepenuhnya lengkap
Ø  Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatanØ
narasumber

2.      Observasi Terus Terang atau Tersamar
      Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukanØ
penelitian. Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
3.      Observasi tak Berstruktur
·        Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.
·        Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi.
      Instrumen pengambilan data yaitu.
1. Sumber Dokumentasi
2. Observasi
3. Angket
4. Wawancara
5. Tes
1.    Sumber dokumentasi
      Sumber dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data secara dokumentasi. Harus diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut untuk keperluan suatu topik penelitian, apakah topik yang akan diselidiki sekarang mempunyai kemiripan. Bila ya, kajian mana yang perlu ada perbaikan atau perlu mendapatkan penekanan.
Keuntungan mengunakan data dokumentasi
a. Data dokumentasi dapat memberikan informasi akurat, dimana ditempat lain sulit atau tidak mungkin mendapatkannya.
b. Sebagai suatu data informasi mudah didapatkan. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan penggunaan laboratorium.
Kelemahan menggunakan data dokumentasi
a. Jika peneliti tidak hati-hati, kekeliruan dalam mengutip data akan menimbulkan kepalsuan dalam informasi dan ketidakcocokan pada tujuan yang diteliti.
b. Kemungkinan pengutipan data tidak akurat disebabkan tinjauan populasi berbeda.
c. Ada kemungkinan data sudah usang akibat perubahan di masyarakat terlalu cepat.
d. Data bersifat pasif tidak bisa mengembangkan dengan situasi yang ada.
2.    Observasi
      Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan .
Keuntungan Observasi
a. Pada kasus dimana perolehan data dengan metode lain kurang memuaskan dapat dipertegas dengan observasi lapangan sehingga menjadi lebih akurat.
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan (mengganti atau mengulangi).
Kelemahan Observasi
a. Akan sangat mudah terjadi bias dalam pelaporan hasil observasi, karena data yang diperoleh bersifat Subyektif.
b. Apabila tujuan yang diteliti ingin mengungkap kejadian masa lalu maka dengan metode observasi tidak bisa digunakan.
3.    Angket
      Angket adalah bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sedemikian urut, untuk dapat dijawab oleh responden. Pertanyaan biasanya dilengkapi dengan petujuk yang jelas. Ada kemungkinan muncul pertanyaan yang membingungkan, ada kemungkinan mendapat jawaban yang menyimpang atau bahkan tidak terjawab. Pengembalin hasil angket yang telah dijawab juga merupakan suatu masalah tersendiri seyogyanya perlu ada motivasi-motivasi khusus yang mendorong responden mengembalikan angket.
Keuntungan angket.
a. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
b. Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
c. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
d. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.
Kelemahan angket.
a. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
b. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
c. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
d. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakag sudah responden sudah terjawab atau belum.
e. Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.
Harapan karakteristik pertanyaan pada angket
1. Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun dalam pertanyaan.
2. Konfidensial : Data yang diberikan responden merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya.
3. Anonim : Nama dari responden seyogyanya bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian.
4. Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
5. Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
6. Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawabnya.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan naik kuda?
Disini dua pertanyaan ditanyakan bersama.
7. Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam peperangan itu?(fakta)
Bagaimana pendapat anda pada pembunuhan itu. (opini)
8. Ketidakjelasan atau kesamaran : Pertanyaan seyogyanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samar-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda suka bila ada taruhannya?
9. Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah dosis obat yang diminum membahayakan, bukan?
10. Pertanyanan hendaknya tidak mempersukar responden untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyaan yang bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?
12. Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang, seyogyanya singkat dan jelas.
13. Petanyaan hendaknya besifat logis.
Tanpa bertanya “apakah anda mempunyai TV?” Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka?”
4.    Wawancara
      Wawancara adalah suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden. Hubungan bisa ditempuh secara langsung atau melalui pembicaraan telepon atau melalui internet.
Keuntungan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
5.    Tes
      Metode pengumpulan data dengan tes adalah responden diberikan soal-soal yang harus dikerjakan. Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-masing responden.
Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak bersama.
Kelemahan dengan tes
a. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada pengukuran tingkat kemampuan.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
C. Populasi dan Sampling
      Menurut Sugiyono (1997), Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan.
Pengambilan data seperti sensus yaitu seluruh responden populasi akan muncul berbagai masalah yaitu soal biaya, tenaga, waktu. Sehingga cenderung orang melakukan pengambilan contoh beberapa anggota populasi yang mewakili secara representatif terhadap populasi, dalam hal ini disebut sampling.
Pertimbangan melakukan sampling pada penelitian :
1. Melakukan identifikasi unsur awal, penentuan sumber informasi.
2. Setiap elemen sampel dipilih untuk melengkapi,memperluas menguji informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Perbaikan yang kontinu selama proses penelitian.
4. Penentuan pembatasan sampel bila data sudah cukup.
5. Pertimbangan efisiensi tenaga, biaya, dan waktu.
      Teknik-teknik pengambilan sampel akan dibahas pada sajian berikut. Teknik sampling dibedakan.
1. Teknik Probabilitas Sampling
a. Sample random sampling
b. Proporsional stratisfied random sampling
c. Disproporsional stratisfied random sampling
d. Area (cluster) sampling
2. Teknik Non probabilitas
a. Sampling sistematis
b. Sampling kuoto
c. Sampling aksidental
d. Purposive sampling
e. Sampling jenuh
f. Snowball sampling
g. Sampling sequenal
Teknik Probabilitas Sampling
1.      Sample Random Sampling
      Disini pengambilan Sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan status yang ada dalam populasi. Masing-masing anggota mempunyai peluang sama untuk terambil. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Prosedur penarikannya bisa dilakuakn melalui :
a. cara mengundi atau lotere
b. cara menggunakan tabel angka acak
      Untuk menentukan ukuran sampel n, merupakan salah satu hal penting dalam studi sampling. Semakin besar ukuran sampel adalah semakin baik karena akan menambah informasi. Resikonya semakin besar sampel ongkos yang diperlukan semakin besar.
      Ada banyak cara dalam menentukan ukuran sampel. Hal ini paling sederhana dan praktis yaitu dengan tabel dan nomogram. Tabel yang diberikan disini dari table.
2.      Proportionale Homogen Random Sampling
      Apabila populasi bersifat homogen dan berada pada kondisi kelas-kelas, maka untuk pertimbangan pengacakan supaya tidak mengubah komposisi kelas yang sudah homogen tersebut dipertimbangkan cukup mengacak kelasnya. Sebagai contoh pada suatu penelitian pembelajaran di kelas VII suatu SMP yang memiliki 10 kelas. Diasumsikan ke sepuluh kelas tersebut sudah homogen. Apabila akan memilih dua kelompok saja dijadikan sampel, maka disini cukup mengacak 10 undian untuk diambil 2 undian.
3.      Proportionale Stratified Random Sampling
      Apabila pengambilan sampel, dari populasi yang mempunyai varian cukup besar, diatasi dengan memperbesar ukuran sampel, n. Dengan memperbesar ukuran sampel n, akan berakibat meningkatkan biaya. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan teknik sampling strata.
      Kriteria yang terbaik untuk dipergunakan sebagai dasar stratifikasi adalah variabel yang akan diteliti. Jika hal ini dalam praktek tidak dapat dilakukan, maka stratifikasi dapat dilakukan menggunakan perubah lain yang dianggap peneliti memiliki korelasi yang erat dengan variabel yang akan diteliti tadi. Dari strata yang terbentuk, maka penarikan sampel dilakukan secara acak pada tiap strata.
4.      Proportionale Stratified Random Sampling
      Teknik ini digunakan hampir sama dengan teknik nomor b. Disini digunakan apabila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalkan Pegawai dari PT tertentu mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SLTA dan 700 orang SLTP. Dengan pertimbangan tertentu maka untuk melakukan sampling mereka yang lulus S2 dan S3 diambil semua. Yang lainnya diperlakukan seperti pada proporsionale Stratified sampling.
5.      Cluster Sampling(Area Sampling)
      Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnnya peneliti akan menduga rata-rata pendapatan seseorang pakai sampling sederhana maupun sampling strata butuh daftar penghasilan perorang. Hal ini tambah biaya. Wilayah tersebut dibagi per unit-unit yang kecil sesuai kelasnya. Dari kelas-kelas tersebut diambil sample dengan teknik random sampling.
sumber : http://suchaini.wordpress.com/2008/12/17/teknik-pengumpulan-data-dan-teknik-sampling/
      Selain itu, menurut buku Statistik Pendidikan (Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan data.
a.      Cara Random
      Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut random sampling. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara obyektif karena setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
      Random yang dipergunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random. Cara undian dilakukan dengan memperikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per satu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
      Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambil satu per satu dengan menggunakan pola tertentu, misalnya diambil yang bernomor ganjil atau bernomor genap atau dengan menggunakan kelipatan lima, sepuluh, lima belas, dan sebagainya.
b.      Cara Strata
      Penarikan sampel secara strata ini terutama ditujukan untuk populasi yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada pada populasi dapat terwakili. Pada sampling ini, banyaknya sampel pada setiap strata adalah sama.
c.      Cara Quota
      Pengambilan sampel dengan cara quota (quota sampling) didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan seumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, teknik sampling semacam ini disebut dengan quota sampling.
      Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
d.      Cara Sistematik
      Cara sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari nomor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
      Misalkan kita menghendaki sebuah sampel berukuran 60 dari sebuah populasi yang berukuran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagila individu itu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiapkelompoknys terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001 sampai 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu dengan nomor 591 sampai 600.
Tipe pengukuran
      Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam pengolahan statistiknya.
§  Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif atau kategoris, misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.
§  Skala ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan tingkatan, misalnya pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna.
§  Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya tahun dan suhu dalam Celcius.
§  Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan tidak dapat digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan massa.



SOAL PILIHAN GANDA
1.      Di bawah ini yang bukan termasuk instrument pengumpulan data melaui tes, adalah . . .
a.      Tes kepribadian
b.      Tes bakat
c.      Tes otak
d.      Tes prestasi
e.      Tes intelegensi
2.      Interumen pengumpulan data yang dugunakan dalam teknik komunikasi tak langsung disebut . . .
a.      Daftar cek
b.      Angket
c.      Catatan anekdot
d.      Wawancara
e.      Tes
3.      Dalam instrument pengumpulan data melalui skala sikap, skala sikap tersebut diantaranya,kecuali . . .
a.      Skala sikap
b.      Skala diferensial semantic
c.      Skala thurstone
d.      Skala guldway
e.      Skala guttman
4.      Sumber data yang tidak dapat ditentuntukan batasnya sehingga relative tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah merupakan pengertian dari . . .
a.      Populasi tebatas
b.      Populasi berhingga
c.      Populasi terputus
d.      Populasi tak terputus
e.      Populasi tak terbatas.
5.      1. Wawancara terpimpin
2 wawancara bebas
3 wawancara terbuka
4 wawancara tertutup
5 wawancara bebas terpimpin
Dari kelima data di atas, berdasarkan sifat pertanyaan wawancara dibedakan menjadi . . .
a.      1, 3, 5
b.      2, 3, 5
c.      1, 2, 5
d.      3 dan 4
e.      Semua benar
6.      menurut buku Statistik Pendidikan (Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan data, yaitu kecuali . . .
a.      cara sampel
b.      Cara quota
c.      Cara strata
d.      Cara sistematik
e.      Cara random
7.      a. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
d. menghabiskan tenaga dan uang yang lebuh banyak
di atas yang termasuk kelemahan wawancara adalah . .
a.      a dan b
b.      a dan c
c.      b dan c
d.      a, b. c
e.      Semua benar
8.      Suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden disebut . . .
a.      wawancara
b.      tes
c.      angket
d.      psikotest
e.      seminar
9.      Sumber data yang memiliki sifat atau keadaan yang bervaria sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya secara kualitatif maupun kuantitatif disebut populasi . . .
a.      Sekelompok
b.      Beda jenis
c.      Heterogen
d.      Homogen
e.      Sederajat
10.  Data kualitatif dan data kuantitatif merupakan macam-macam data berdasarkan . . .
a.      Cara memperoleh
b.      Sumbernya
c.      Cara penyusunannya
d.      Persyaratannya
e.      Sifatnya


SOAL ESSAY
1.     Sebutkan dan jelaskan cara pengumpulan data berdasarkan buku Subana (2000) !
2.     Sebutkan beberapa tekhnik sampling !
3.     Apa saja kelebihan dan kelemahan dari instrument pengumpulan data tes !
4.     Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari instrument pengumpulan data wawancara!
5.     Sebutkan pertimbangan dalam melakukan penelitian dengan cara sampling!


KUNCI JAWABAN
SOAL PILIHAN GANDA
1.      C. tes otak
2.      B. angket
3.      D. skala guldway
4.      E. populasi tak terbatas
5.     c. 1, 2, 5
6.     a. cara sampel
7.     e. semua benar
8.     a. wawancara
9.     c. heterogen
10.  e. sifatnya
SOAL ESSAY
1.      Menurut buku Statistik Pendidikan (Subana, 2000) ada beberapa cara dalam pengumpulan data.
e.      Cara Random
      Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut random sampling. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara obyektif karena setiap unit yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
      Random yang dipergunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random. Cara undian dilakukan dengan memperikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu per satu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
      Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambil satu per satu dengan menggunakan pola tertentu, misalnya diambil yang bernomor ganjil atau bernomor genap atau dengan menggunakan kelipatan lima, sepuluh, lima belas, dan sebagainya.
f.       Cara Strata
      Penarikan sampel secara strata ini terutama ditujukan untuk populasi yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada pada populasi dapat terwakili. Pada sampling ini, banyaknya sampel pada setiap strata adalah sama.
g.      Cara Quota
      Pengambilan sampel dengan cara quota (quota sampling) didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu populasi penelitian dengan cara menentukan seumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, teknik sampling semacam ini disebut dengan quota sampling.
      Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan.
h.      Cara Sistematik
      Cara sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari nomor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
      Misalkan kita menghendaki sebuah sampel berukuran 60 dari sebuah populasi yang berukuran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagila individu itu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiapkelompoknys terdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama berisi individu bernomor 001 sampai 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu dengan nomor 591 sampai 600.
2.      Teknik Probabilitas Sampling
a. Sample random sampling
b. Proporsional stratisfied random sampling
c. Disproporsional stratisfied random sampling
d. Area (cluster) sampling
Teknik Non probabilitas
a. Sampling sistematis
b. Sampling kuoto
c. Sampling aksidental
d. Purposive sampling
e. Sampling jenuh
f. Snowball sampling
g. Sampling sequenal
3.        Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui kemampuan responden.
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak bersama.
Kelemahan dengan tes
a. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada pengukuran tingkat kemampuan.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.
4.      Keuntungan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.
5. Pertimbangan melakukan sampling pada penelitian :
1. Melakukan identifikasi unsur awal, penentuan sumber informasi.
2. Setiap elemen sampel dipilih untuk melengkapi,memperluas menguji informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Perbaikan yang kontinu selama proses penelitian.
4. Penentuan pembatasan sampel bila data sudah cukup.
5. Pertimbangan efisiensi tenaga, biaya, dan waktu.






DAFTAR PUSTAKA
Pintar Gria. 2012. Statistik Pendidikan .http://dirumahpintar.blogspot.com/2012/05/statistik-pendidikan.html. (diakses pada : 19 September 2012).
Unknown. Statistika Pendidikan . statistikpendidikanii.blogspot.com        (diakses pada :              19 September 2012)
Subana dan Moersetyo Rahadi. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Sudjana. 2005 . Metoda Statistika . Bandung : Tarsito.
Sudijono, Anas.2008.Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiono.2005.Statistika untuk Penelitian.Bandung :Alfabeta